PENYEBAB TERJADINYA LIQUIFAKSI

Tunas Lima Warna

"Layanan paripurna dan hasil terbaik adalah modal utama kami"

PENYEBAB TERJADINYA LIQUIFAKSI

PENYEBAB TERJADINYA LIQUIFAKSI

 

Penyebab terjadinya liquifaksi identik dengan terjadi gempa bumi (earthquake), akan tetapi tejadinya gempa bumi hanyalah salah satu faktor terjadinya liqufaksi pada suatu daerah tersebut. Dalam melakukan evaluasi dari potensi Likuifaksi terdapat empat kriteria diantaranya:

          1.Kriteria historikal

          2.Kriteria Geologi

          3.Kriteria komposisi tanah / Gradasi Tanah

          4.State Parameter

 

     1. Kriteria Historikal

Kriteria ini menganalisa sejarah lokasi daerah yang akan kita Analisa apakah daerah tersebut berpotensi terjadinya liquifaksi. Kita ambil contoh daerah Jono – Oge Sulawesi Tengah yang beberapa tahun lalu pernah terjadi liquifaksi. Daerah tersebut pernah terjadi gempa sebesar lebih dari 5 Magnitude, karena salah satu syarat terjadinya Likuifaksi adalah daerah tersebut mengalami gempa sebesar atau lebih dari 5 Magnitude. Dan pada terjadinya gempa di palu sebesar 7.4 Magnitude, dan ini masuk dalam kriteria terjadinya Likuifaksi. Untuk mendapatkan data histori gempa suatu daerah bisa mengunjungai website ini : https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/

Gambar 1. Gempa yang pernah terjadi di wilayah Sulawesi Tengah

     2. Kriteria Geologi

Pada kriteria ini mengkaji tentang sejarah terbentuknya serta kandungan tanah di wilayah tersebut, dan jika melihat kandungan jenis tanah di daerah Jono – Oge lebih dominan mengandung tanah pasir. Dan ini bisa di lihat peta geologi daerah Sulawesi Tengah di bawah ini.

 

                

Gambar 2. Peta Kandungan Tanah Di Wilayah Sulawesi Tengah

 

Melihat dari peta di atas bahwa sejarah terbentuknya tanah di wilayah Sulawesi Tengah di dominasi dari tanah Aluvium dan Endapan Pantai kerikil, pasir, lumpur dan batu Gamping. Sehingga melihat dari peta tersebut daerah ini berpotensi terjadinya Likuifaksi, karena likuifaksi terjadi pada daerah yang mengandung tanah berpasir. Dalam Analisa perhitungan liquifaksi kedalaman pasir yang akan di Analisa maksimal sampai kedalaman 20 meter.

 

     3. Kriteria Komposisi Tanah / Gradasi Tanah

Pada kriteria ini daerah yang memiliki potensi terjadinya likuifaksi adalah memiliki lapisan pasir (loose sand) kurang dari kedalaman 20 meter. Dan untuk ukuran komposisi gradasi tanah nya di jelaskan pada gambar di bawah ini.

 

Gambar 3. Grafik Batas ukuran Gradasi Tanah ( Tsuchida,1970)

 

Dan untuk gradasi tanah yang dimiliki di lokasi BTN Jono – Oge adalah sebagai berikut,

Gambar 4. Data gradasi tanah di Palu, termasuk di area Perumahan BTN

 

Jika melihat dari gambar 4, gradasi tanah yang di dapat di lokasi BTN Jono-Oge terdapat di antara batas dalam garis Tsuchida, yang menjelaskan bahwa gradasi tanah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya likuifaksi.

 

     4. State Parameter

Pada kriteria ini bahwa pada satu lokasi dengan lokasi di dekatnya bisa jadi tidak sama kemampuan pasir untuk melawan tegangan geser yang dihasilkan oleh gempa bumi. Dan ini bisa ditentukan berdasarkan uji laboratorium serta pengujian lapangan seperti pengujian SPT, CPT, DMT, Shear Wave Velocity.

Dan pada lokasi di BTN Jono – Oge terlihat bahwa struktur pasir di area yang satu dengan area di sekitarnya berbeda, karena perumahan yang mengalami pergeseran sejauh 100 meter hanya beberapa area saja sedangkan area yang di dekatnya tetap dan tidak bergerak.

Untuk menentukan potensi terjadinya liquifaksi dapat ditentukan dengan menggunakan perhitungan dibawah ini :

 

 

Gambar 5. Tampak atas likuifaksi alir di Perumahan BTN

 

 

 

 

 

 

 

-